Minggu, 20 September 2015

BAPAK PRAMUKA INDONESIA

Sejarah Kepanduan : Sri Sultan Hamengku Buwono IX Pendiri Gerakan Pramuka

Siapa yang tak kenal Sultan Hamengkubuwono IX. Tokoh nasional yang banyak berjasa dalam perkembangan dunia kepanduan di negeri ini. sosok Sultan Hamengkubuwono begitu melekat di hati para pramuka. Ya, tokoh nasional yang sempat menjabat sebagai wakil presiden RI ini pun disebut-sebut sebagai bapak pramuka Indonesia.
 
Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 – Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1961 – 1974)
Biografi
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda.
 
Ketika berusia 3 tahun, beliau diangkat menjadi putera mahkota (calon raja) dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Sudibya Raja Putera Narendra ing Mataram. Dan sejak usia 4 tahun beliau sudah hidup terpisah dari keluarganya, dititipkan pada keluarga Mulder seorang Belanda yang tinggal di Gondokusuman.
Konon, orangtuanya menginginkan sang putra mahkota ini lebih mendapat pendidikan yang penuh disiplin dan gaya hidup yang sederhana sekalipun ia putra seorang raja.
Dalam keluarga Mulder itu beliau diberi nama panggilan Henkie yang diambil dari nama Pangeran Hendrik, suami Ratu Wilhelmina dari Negeri Belanda. Henkie mulai bersekolah di taman kanak-kanak atau Frobel School asuhan Juffrouw Willer yang terletak di Bintaran Kidul.
Pada usia 6 tahun beliau masuk sekolah dasar Eerste Europese Lagere School dan tamat pada tahun 1925. Kemudian beliau melanjutkan pendidikan ke Hogere Burger School (HBS, setingkat SMP dan SMU) di Semarang dan kemudian di Bandung. Dan di tahun 1931, beliau berangkat ke Belanda untuk kuliah di Rijkuniversiteit Leiden, mengambil jurusan Indologie (ilmu tentang Indonesia) kemudian ekonomi. Akhirnya beliau kembali ke Indonesia pada tahun 1939.
 
Di Universitas Leiden, Belanda, ia tak sempat merampungkan studinya. Begitu mempersiapkan skripsi dalam bidang indologi, telegram ayahnya, Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, datang. Daradjatoen diminta pulang. Ayahnya menjemput di Batavia, kini Jakarta. Ayah dan anak menginap di Hotel Des Indes, sekarang pusat pertokoan Duta Merlin. Tidak ada pembicaraan serius antara keduanya. ”Kami tak ada waktu untuk itu. Terlalu banyak acara yang harus dipenuhi,” tutur Daradjatoen.
Salah satu acara penting adalah, Daradjatoen menerima keris pusaka Kiai Jaka Piturun di sebuah kamar hotel dari ayahnya sendiri. ”Keris pusaka yang sampai sekarang tersimpan baik di keraton itu adalah yang selalu diserahkan oleh raja kepada seseorang yang diinginkannya menjadi putra mahkota. Dengan penyerahan keris itu, menjadi jelaslah maksud ayah saya dan saudara-saudara saya,” tutur Daradjatoen beberapa tahun kemudian — setelah menjadi Hamengkubuwono IX — seperti tertulis dalam buku biografinya, Tahta untuk Rakyat. Dan rencana itu memang berjalan mulus. Ia dilantik menjadi Putra Mahkota pada 18 Maret 1940, lima bulan setelah ayahnya wafat (22 Oktober 1939), dengan gelar Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Sudibya Raja Putra Narendra Mataram. Selang lima menit kemudian, di tempat yang sama, Bangsal Manguntur Tangkil — tempat para Sultan biasa bersemadi — ia dinobatkan menjadi Sultan Yogyakarta dengan gelar: Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati Ingalaga Ngabdurakhman Sayidin Panatagama Kalifatullah Kaping IX. Ucapannya yang sangat terkenal pada saat pelantikan itu adalah, ”Walaupun saya telah mengenyam pendidikan Barat yang sebenarnya, namun pertama-tama saya adalah dan tetap orang Jawa,” kata Sultan baru ini.
Menjelang masuknya Jepang, bangsawan Jawa banyak yang khawatir akan tentara penjajah yang menggantikan Belanda ini. Mereka mengajak Sultan menyingkir ke Australia, atau ke Belanda. ”Apa pun yang terjadi, saya tidak akan meninggalkan Yogya. Justru bila bahaya memuncak, saya wajib berada di tempat, demi keselamatan keraton dan rakyat,” katanya.
Tidaklah aneh kalau Raja Yogya ini ikut berjuang di masa perjuangan kemerdekaan. Andilnya besar dalam perundingan-perundingan dengan Belanda. Sudah banyak diketahui, bagaimana sikap Sultan membela tanah airnya, dan membela keutuhan keraton. Jabatan-jabatan di luar keraton yang dipegangnya juga bukanlah enteng. Sultan menjadi Menteri Negara (1946-1949), Menteri Pertahanan Koordinator Keamanan Dalam Negeri (1949), Wakil Perdana Menteri (1950-1951). Di masa Orde Baru, ia Wakil Presiden (1973-1978).
 
Nama panggilannya di masa kecil memang berbau Eropa: Indische Padvinders Club). Di sinilah ia mendapat kepandaian memasak. Kelak, setelah menjadi orang penting, ia punya klub memasak tak resmi. Anggotanya, Radius Prawiro, Budiardjo, Frans Seda, Surono Reksodimedjo, Soegih Arto, Ashari Danudirdjo, dan D. Suprayogi. ”Tetapi kini saya jarang memasak lagi,” kata Sultan.
Istri Sultan HB IX yang dikenal dan setia mengikuti upacara di Keraton Yogya, ada empat: B.R.A. Pintoko Poernomo yang memberi lima anak, B.R.A. Windijaningroem yang memberi empat anak, B.R.A. Hastoengkoro memberi enam anak, dan B.R.A. Tjiptomoerti memberi enam anak. Yang mengagetkan, suatu ketika, di depan keempat istrinya itu, Sultan menyatakan, tidak seorang pun yang berstatus garwa padmi (permaisuri). Konsekuensi pernyataan ini adalah, tidak akan ada Putra Mahkota, dan itu berarti tidak ada tanda-tanda munculnya Sultan HB X, sebagai penggantinya.
Tjiptomoertilah yang menemani Sultan di Jakarta, selama ia memegang berbagai jabatan penting. 
 
Beberapa bulan setelah Tjiptomoerti wafat, 30 Maret 1980, Sultan menikahi Norma, wanita dari Kampung Tanjung, Mentok, Pulau Bangka — yang dibawa Bung Karno dan dijadikan anak angkatnya di Jakarta. Kabarnya, tak pernah diajak Sultan ke Keraton Yogyakarta. Bersama Norma, Sultan aktif dalam berbagai kegiatan usaha dan mengurusi olah raga. Hari ulang tahun Sultan belakangan ini selalu dirayakan di cabang-cabang Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) tempat Sultan HB IX menjabat Presiden Komisaris Kehormatan. Ulang tahun ke-73 (1985) dirayakan bersamaan dengan peresmian BDNI Cabang Semarang.
Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.
 
Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Ketika Jakarta sebagai ibukota RI mengalami situasi gawat, HB IX tidak keberatan ibukota RI dipindahkan ke Yogyakarta. Begitu juga ketika ibukota RI diduduki musuh, beliau bukan saja tidak mau menerima bujukan Belanda untuk berpihak pada mereka. Tapi mengambil inisatif yang sebenarnya dapat membahayakan dirinya, termasuk mengijinkan para gerilyawan bersembunyi di kompleks keraton pada serangan umum 1 Maret 1949. Jelaslah bahwa beliau seorang raja yang republiken. Setelah bergabung dengan RI, HB IX terjun dalam dunia politik nasional.
Dan di tahun 1968, beliu diangkat sebagai Ketua Kwartir Nasionl Gerakan Pramuka hingga tahun 1978. Sebagai pemimpin organisasi kepanduan, beliau pun termasuk tokoh yang mendapat anugerah Bronze Wolf Award dari World Organization of Scout Movement (WOSM). Inilah penghargaan tertinggi dalam dunia kepanduan. Selain beliau, tokoh kepanduan Indonesia yang pernah menerima Bronze Wolf Award. yaitu Mashudi, H Azis Saleh, dan Liem Beng Kiat.
Sultan Yogya ini gemar menonton silat. Ketika tidak lagi menjabat Wakil Presiden, kegemaran akan silat ini disalurkannya melalui video. Dan begitulah, pada Juli 1985, sehabis menyaksikan tak kurang dari sepuluh seri cerita silat Mandarin, Sri Sultan terjatuh ketika menuju kamar mandi.
Sekitar dua minggu Sultan terbaring di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Acaranya yang penting, menandatangani perjanjian kerja sama antara Kota Yogya dan Kota Kyoto, Jepang, harus diwakilkan kepada Sri Paku Alam VIII, Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan Sri Sultan tetap harus banyak beristirahat, sehingga penyulutan Api PON XI yang rencananya dilakukannya sendiri, sebagai Ketua Umum KONI Pusat, juga diwakilkan.
Akhirnya, beliau menghembuskan nafas terakhir, pada 1 Oktober 1988 di RS George Washington University Amerika Serikat pukul 04.30 waktu setempat. Seminggu kemudian, tepatnya 8 Oktober 1988, jenazah beliau dikebumikan di Astana Saptarengga, komplek pemakaman Raja Mataram di Imogiri, sekira 17 km selatan kota Yogyakarta.
 
Jabatan Sultan Hamengkubuwana IX dalam masa Revolusi Nasional Indonesia sekitar akhir 1940-an :
 
• Kepala dan Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta (1945)
 
• Menteri Negara pada Kabinet Sjahrir III (2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947)
 
• Menteri Negara pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (3 Juli 1947 – 11 November 1947 dan 11 November 1947 – 28 Januari 1948)
 
• Menteri Negara pada Kabinet Hatta I (29 Januari 1948 – 4 Agustus 1949)
 
• Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri pada Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949 – 20 Desember 1949)
 
• Menteri Pertahanan pada masa RIS (20 Desember 1949 – 6 September 1950)
 
• Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Natsir (6 September 1950 – 27 April 1951)
 
• Ketua Dewan Kurator Universitas Gajah Mada Yogyakarta (1951)
 
• Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (1956)
 
• Ketua Sidang ke 4 ECAFE (Economic Commision for Asia and the Far East) dan Ketua Pertemuan Regional ke 11 Panitia Konsultatif Colombo Plan (1957)
 
• Ketua Federasi ASEAN Games (1958)
 
• Menteri/Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (5 Juli 1959)
 
• Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata (1963)
 
• Menteri Koordinator Pembangunan (21 Februari 1966)
 
• Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi 11 (Maret 1966)
 
• Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1968)
 
• Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/KONI (1968)
 
• Ketua Delegasi Indonesia di Konferensi Pasific Area Travel Association (PATA) di California, Amerika Serikat (1968)
 
• Wakil Presiden Indonesia (25 Maret 1973 – 23 Maret 1978)
 Pahlawan Nasional . Hamengkubuwana IX diangkat menjadi pahlawan nasional Indonesia tanggal  8 Juni 2003 oleh presiden Megawati Soekarnoputri.

Biografi Baden Powel


P
endiri Gerakan kepanduan, yaitu Robert Stephenson Smyth Lord Baden-Powell Of Gilwell, adalah seorang tentara Inggis yang merupakan lulusan Charterhous Scool. Bergabung dengan pasukan Hussars ke-13 di India pada tahun 1876. Dari 1888 sampai 1898, BP sukses bertugas di India, Afghanistan, Zulu dan Ashanti. Sebelum dan masa perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staff dari pasukan kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari pasukan berkuda, Afrika Selatan, dan letnan kolonel dari pengawal naga ke-5 (5th Dragon Guards, 1897-1899). Karena keberanian dan pengabdiannya selama mempertahankan kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepungan musuh, dipromosikan menjadi mayor jendral.
           
B
aden-powell kemudian kembali ke Inggris, pada tahun 1908 BP menjadi letnan jendral. Dianugrahi gelar kesatria tahun 1909, kemudian menjadi pensiunan dari dinas militer pada tahun berikutnya. Bp membentuk The Boys Scouts  di tahun 1908, dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan The Girl Guides,  organisasi serupa untuk para anak-anak dan remaja putri.
Berikut data-data penting dari Baden-powell / BP (para pandu biasa memanggilnya) :
*    BP dilahirkan di kota London, Inggris, pada tanggal 22 februari 1857.
*    Nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Lord Baden-Powell Of Gilwell.
*    Tetapi para pandu biasa memanggilnya dengan sebutkan BP.
*    Nama kecil dari Baden-powell adalah Ste, Stephe atau Stepheson (paling sering dipanggil dengan nama Steevie). Dipanggil dengan nama Robert atau Sir Robert, setelah mendapat gelar kesatria dari raja Inggris.
*    Ayah dari Baden-powell adalah Proff. Domine Baden-pawell seorang guru besar Geometri di Universitas Oxford, Inggris. Beliau menikah dengan Miss Henrietta Grace Smyth, seorang putri dari Admiral kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T. Smyth.
*    Baden-powell dilahirkan dalam sebuah keluarga besar. Baden-powell mempunyai Sembilan orang saudara, yaitu : Warrington, George, Agustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, dan Baden Fletcher.
*      BP bertambah akrab dengan saudara-sudaranya sejak sepeninggalan ayahnya, yang meninggal pada tanggal 11 Juni 1860. Pada usia tiga tahun BP telah menjadi anak yatim. Sehingga sejak usia sangat muda, BP dituntut untuk hidup mandiri.
*    BP telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya dukungan oleh kekerasan hatinya serta keteguhan ibundanya tercinta Ny. Henriette Grace.
*       Ny. Henrietta Grace memasukan BP ke Charterhouse Scool di tahun 1870.
*    Selain pandai belajar sehingga BP meraih besiswa, BP juga mengikuti banyak kegiatan ekstra seperti :
·         Marching Band
·         Klub menembak (Rifle Chorps)
·     Teater, kegemarannya ini terus digeluti hingga sering tampil dalam berbagai pementasan drama bersama sahabatnya Kenneth Mc Laren.
·         Melukis dan menggambar, gambar/illustrasi sering mengisi karya tulisnya
·         Kipper keseblasan Charterhouse.
*    Di Charterhouse School inilah BP mendapat julukan lainya, yaitu “Bathing-Towel”.
*    Di usia 19 tahun BP menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian memutusan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich.
*    Setelah lulus dari akedemi militer tersebut BP ditempatkan di India, dengan pangkat pembantu letnan.
*    Pengalaman BP di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempangaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris.
*    BP dikenal sebagai orang yang pandai bergaul dan banyak kawannya. Salah seoarang sahabat terdekat adalah Kenneth Mc Laren. Kebersamaan mereka telah menghasilkan banyak pengalamanan baik dalam kedinasan, pementasan drama, maupun berburu hewan liar (babi hutan).
*    Selama bertugas di Afrika, Baden-powell banyak melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalamannya makin bertambah. karena keberaniannya, Baden-Powell mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti : Zulu, Ashanti dan Metebele. Impeesa mempunyai arti “Srigala yang tidak pernah tidur”.

*    Pada tahun 1908,
      Baden-Powell menulis
buku Scouting For Boys, sebuah
mahakarya yang sangat spektakuler.
Buku inilah yang mengakibatkan
perkembangan kepanduan
semangkin besar. Buku
ini menyebar diseluruh
daratan Eropa sampai ke
daerah-daerah jajahan.
*    Pada tahun 1910, 
      Baden-Powell meletakkan jabatanya didinas
ketentaraan dengan pangkat terkhir
adalah Letnan Jendral. Mulailah
Badden-Powell berkonsentrsi penuh
untuk mengembangkan kepanduan
kesuruh dunia.
*    Pada tahun 1912, 
      Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia
untuk menemui para pandu diberbagai Negara. Baden-Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames (lady Baden-Powell) pada tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai tiga orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.
*    Pada tahun 1920, 
     para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara jamboree dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan Jambore tersebut (6 Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World atau bapak pandu sedunia. Baden-Powell juga dianugrahi gelar Lord Baden-Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raja George V.
* Setelah keliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang-Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia[2], BP beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya di Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah yang amat dicintainya, Afrika.
*     Baden-Powell menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya.
     Beliau akhirnya wafat pada tanggal 8 Januari 1941 dan diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ketempat peristirahatan terahir.


Tempat / Tanggal Lahir          : London ( Inggris ) / 22 Februari 1857.
Wafat                                    : Nyeri, Kenya 8 Januari 1941.
Nama Ayah                           : Prof.Domine Baden Powell.
Nama Ibu                              : Miss Henrietta Grace Smyth.
Nama Saudara                       : Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta,            Jessie dan Baden Fletcher.
Nama Istri                            : Olave St.Clair Soames ( Lady Baden Powell ).
Nama Anak                          : Peter, Heather dan Betty.
Buku – Buku Karya BP         : Scouting For Boys, Aids To Scouting, Rovering to Success dsb.

Minggu, 13 September 2015

LAGU-LAGU PRAMUKA

1. Bertemu Lagi
Ciptaan : H. Mutahar
Disinilah   Disini   Kita   Bertemu   lagi
Disinilah   Disini   Kita   Bertemu   lagi
Salam! Salam! Salam! Salam! Salam!….
2. APA GUNA KELUH KESAH
Apa Guna Keluh Kesah
Apa Guna Keluh Kesah
Apa Guna Keluh Kesah
Pramuka Tak Pernah bersusah
Apa Guna Keluh Kesah
3. API UNGGUN
Api Unggun sudah menyala…
Api Unggun sudah menyala…
Api Api Api Api Api Api..
Api Kita Sudah Menyala
4. PRAMUKA SEJATI
Rajin terampil dan gembira
Senantiasa Praja Muda Karana
Sopan dan tak kenal rasa sombong
Bersahaja setia suka menolong
Ya ya ya ya itulah Pramuka    }
Pramuka Sejati                    } 2x
Sejati kata dan Prilakunya     }
4. BERKUMPUL
Ayo kawan ayo kawan berkumpul
Berkumpul bersenang-senang semuanya
Jangan segan, jangan segan bersama
Bersama bernyanyi bergembira
Tepuk tangan, tepuk tangan,
tepuk tangan bergembira
Sekali lagi, sekali lagi,
tepuk tangan kita semua bergembira
5. TEPUK TANGAN
Mari kawan tepuk tangan
Tanda setuju Tra lala lala lala
Selingkaran diiringi lagu-lagu merdu
Tra lala lala lala
Jangan suka topang dagu
Pura-pura dungu
Itu sifat paling jelek
Janganlah di tiru
6. NYANYIKANLAH
Nyanyikan, nyanyikanlah
Lagu-lagu merdu
Gembira, gembiralah, apa yang ditunggu
Berlenggang, berlengganglah, jangan malu-malu
Gembira Tanda sehat, Hidup ceria slalu
7. ULANG TAHUNE
Ini hari ne ine
Ini hari ne ine
Ini hari ulang tahun e kita e
Ini upacara ne
Ini upacara ne
Upacara ne ulang tahun e kita e
8.MARI KE RIMBA
Mari ke rimba, mari ke rimba
Untuk bersuka ria
Ya ya ya ya ya ya rimba diganti kota
Sekarang baru-baru kita berada di rimba 2x
8. MASUK PRAMUKA
Hatiku gembira karena masuk Pramuka
Pramuka Indonesia
Berdasarkan Pancasila
Akan kuturuti apa kata Pembina
Akan kupatuhi apa kata-katanya
9. TAK KENAL RINTANGAN
Pramuka tak kenal rintangan
Meski jalan penuh halangan
Kan hilang di dalam hati yang riang
Pramuka tak kenal rintangan
10. MARS PENGGALANG
Tak ada gunung terlalu tinggi
Buat kami daki di tengah malam
Tak ada jurang terlalu dalam
Buat kami turuni di malam kelam
Hutan rimba, hutan rimba
Padang lalang, padang lalang
Dusun sunyi jalanan jauh
Panas terik, hujan berangin
Maju terus, jalan terus
Pantang patah-pantang patah
Hati kami-hati kami
Karena telitinya
Pasukan Penggalang jalanlah
Terhapus duka semua
11. BERKEMAH
Di tengah-tengah hutan
Di bawah langit biru
Tenda terpancang di tiup sang bayu
Api menjilat-jilat
Terangi rimba raya
Membawa kelana dalam impian
Dengarlah-dengarlah sayup-sayup
Suara nan merdu memecah malam
Jauhlah dari kampung turuti kata hati
Guna bakti pada bunda pertiwi
12. TAKKAN DAPAT KULUKISKAN
Takkan dapat kulukiskan
Takkan dapat kugambarkan
Takkan dapat kulupakan
Hanya dapat kukenangka
13. TAMPE
 
Tempe Ono Pawon di titili toal toel 2X
Rasane marem Rasane marem
Dem dem dem dem
14. PENGGALANG BARU
Selamat datang penggalang baru
Slamat datang di pasukanku
Terimalah kedatanganku
Slamat datang penggalang baru

15. PENGGALANG
Penggalang kawannya penggalang
Penggalang slalu siap sedia
Menolong sesamanya
Kakak dan pembinanya
Penggalang siap menerjang
16. PRJA MUDA KARANA
Pramuka praja muda karana
Pramuka praja muda karana
Rajin trampil gembira
Pantang putus asa
17. SALAM PRAMUKA
Salam pramuka
Salam pramuka uga
Kita berjumpa lagi
Salam pramuka
Salam pramuka juga
Terimakasih, kasih ku terima
Salam pramuka
Salam pramuka juga
Kita pisah
Hanya di lahirnya
Sampai berjumpa lagi
18. SIAGA MENARI
Yok siaga, saiga yuk menari
Tari tari petruk, tari petruk nganguk-nganguk]
Yok siaga, saiga yuk menari
Tari tari bagong, tari bagong geal geol
Yok siaga, saiga yuk menari
Tari tari topeng, tari topeng geleng geleng

19. TUKANG TAHU
Tukang tahu tukang tempe toal toel
Toal toel sama tante tuti
Tante tuti teriak teriak tolong tolong tambah tambah
Tukang tahu tukang tempe toal toel

20. BISE LAILANGE
Apa guna keluh kesah2x
Pramuka tak pernah bersusah
Apa guna keluh kesah
Bise bise lailang 2X
Bise kumangama 2x Bise bise lailange

21. BUNGA
Bunga bunga mawar ditanam di tanam dipinggir pagar 2X
Pramuka hendaklah sadar tugas mulia tidak dibayar
Pramuka 2x praja muda karana
Bunga bunga melati bunga mekar baunya wangi 2x
Baju coklat menarik hati tugas mula tetap di puji
Pramuka 2x praja muda karana

22. DASA DHARMA
Pramuka itu takwa kepada tuhan yang maha esa
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
Patriot yang sopan dan kesatria
Patuh dan suka bermusyawarah
Rela menolong dan tabah
Hemat cermat dan bersahaja
Disipllin berani dan setia
Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Suci dalam, Pikiran, Perkataan dan perbuatan
Kami pramuka indonesia selalu menepati dasa dharma
Satyaku ku darmakan Darmaku Ku baktikan

23. SELAMAT DATANG KAKAK
Slamat datang kakak salamat datang kakak
Slamat datang kami ucapkan
Slamat datang kakak slamat datang kakak
Slamat datang kami ucapkan
Ya yaaaaaaaaaa ya yaaaaaaaaaaa
Terimalah  salam dari kami yang ingin mau bersama sama
Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama sama

24. LANCANG KUNING
Lancang kuning 2X
Berlayar malam hai berlayar malam
Haluan menuju haluan menuju Kelaut dalam 2X
Lancang kuning brerlayar malam 2X
Kalau nahkoda 2x tidaklah paham Hai tidaklah paham
( alamatlah Kapal 2X Akan Tenggelam ) 2X
Lancang kuning 2x
Menantang badai hai menantang badai
( Tali kemudi 2x ikat dibadan ) 2X
Lancang Kuning Menantang Badai 2X

25. ITULAH PRAMUKA
Bukan tentar juga bukan polisi
Coklat tua coklat muda seragamnya
Tongkat dan Tali itulah senjatanya
Trisatya dan dasa dharma pedomannya
Orang bilang itu namanya pramuka  2x
Singkatan dari pramuda karana

26. PASUKAN PENGGLANG
Minggirlah 3x
Pasukan pengalang mau lewat
Jangalah kau halangi jangnlah kau rintangi
Kalau kau tak mau patah gigi
Mingirsih3x
Pasukan penggalng mau lewat
Awas jangan di gangu nanti kamu di serbu
Penggalang takpernah ragu ragu
Minggirdong 2x
Pasukan pengglang mau lewat
Jangan Coba menghadang nanti kamu di serang
pengglang siap menerjang

27. DALAM HUTAN
Tiga Hari, tiga malam,
Kita berdembunyi kita bersembunyi
Ditengah –tengah Hutan 2x
Dibekali 2x
Korek dan garam 2x
Isi Hutan 2x
Kami Makan 2X

28. MAJULAH TERUS MAJU
Tak ada gunung terlalu tinggi
Buat kami daki di tengah hari
Tak ada jurang terlalu dalam
Buat kami turuni dimalam kelam
Hutan rimba 2X, padang lalang 2x,
Dusun sunyi jalanan jauh
Panas terik hujan berangin
Majulah terus maju
Pantang patah 2x, hati kami 2x, karena dasa dharma
Majulah terus maju
Kwarti Ranting braja selebah

29. BERKEMAH
Ditengah tengah hutan dibawah langit biru
Tenda ter anjang di tiup sang bayu
Api menjilat jilat terangi rimba raya membawa kelana dalam impian
Dengarlah dengarlah sayup sayup
Suara nan merdu memecah malam
Jauhlah dari kampung turuti kata hati
Guna bakti pada bunda pertiwi

30. DISINI KITA BERTEMU LAGI
Disinilah disini kita bertemu lagi
Salam salam salam salam salam Heyy

31. PRAMUKA KITA SEMUA

Pramuka siapa yang punya 3x
Yang punya kita semua
Kecil Kecil Itu siaga
Besar Besar itu Pengglang
Lebih Besar Itu penegak
Semuanya pramuka
Ingat ingat Itu Remember
Jangan Lupa Itu Don’t Forger
I Love Aku cinta kamu
Cintaku Hanya Untuk Mu

32. MAKING MELODY
Making melody in my heart 2x
To the friends oh my friend 2x
Tongue Up
Sit Down
Little Up
Head Down
Rolling
To the friends oh my friend 2x

33. GEMBIRA
Mari kita bergembira
Bergembira Bersama
Hilangkan sedih dan duka mari nyanyi bersama
Tirukanlah Tirukanlah, Tiru Tirukanlah 2X

34. JADI PRAMUKA
bukan karna topimya ku jadi pramuka,
bukan karna dasinya ku jadi pramuka,
bukan karna bajunya ku jadi pramuka
tapi karna jiwaku, ku jadi pramuka
Hai pramuka 2x kau cantik Jelita
Hai pramuka 2x kau gagah perkasa
Hai pramuka 2x tunas muda bangsa
Masa depan bangsa ada di tangan kita

35. SADIA LELENG
Sadia leleng naitaoto banauli
Dasiano tolago taoto banauli
Sadia leleng naitaoto banauli
Dasiano tolago taoto banauli
Suraya ..... katualah 2x
Suraya.. katuala 2x
Suraya ... katuala 2x
Naita to banauli

36. PERALATAN DAPUR
Tong alu entong dingklik kendi gentong
Pengaton kendil, Jun
Cir kocar kacir ciduk’i
Cir kocar kacir yo ben

37. DI ARENA PRAMUKA
Diarena pramuka, kita galang persatuan kita 2x
Kalau siang kita kepanasan
kalau malam kita kediginan
Tak peduli ii ii
Yang penting Hepi aa aa aa aa

38. PRAMUKA MENYERBU
Dari segala Penjuru
Pramuka datang menyerrbu
Dari macam – macam suku
Tuk membela nusa bangsa
Oa i ye ye ye oai yo yo yo
Oai yeeee oai yoo

39. OTO BEMO
Oto bemo2X
Beroda tiga2X
Di tengah tengah kota 2X
Panggil Nona Panggil Nona
Naik Kereta 2x
Nina bilang tidak punya uang
Jalan kaki saja


40. SADIA LELENG
Sadia leleng nai tao Toba nauli Dasia
Non, tu lagu boti tao Toba na uli
Sadia leleng nai tao Toba na uli
Datao nongku doli doli tao Toba na uli
Suriak katualla katuallailla
Suriak katualla katuallailla
Suriak katualla katuallailla Tao
Toba na uli

41.  HALO
Halo apa kabarnya
sudah lama kita tidak berjumpa
Hai...hai... sudah lama tidak bertemu
Lama nian aku menunggu-nunggu
bertemu jangan buat jemu
berpisah janganlah gelisah
bertemu perpisah itu hal biasa
mari kita eratkan persaudaraan kita
(Kak Munatsir Amin)

42. CAMP RIMBAWA
Camp rimbawan 2x
Yok kita ke Camp Rimbawan
Atas langit rumput unggun
Disekeliling api unggun
Camp rimbawan 2X yok kita ke camp rimbawan

Sejarah Pramuka di Indonesia

  

   Gagasan organisasi Boden Powell dalam waktu singkat menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda. Di belanda gerakan pramuka dinamai Padvinder. Pada masa itu Belanda yang menguasai Indonesia pun membawah gagasan itu ke Indonesia. Akhirnya mereka pun mendirikan organisasi tersebut di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
     Dalam perkembangan pemimpin-pemimpin gerakan nasional membentuk organisasi kepanduan dengan tujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan siap menjadi kader pergerakan nasional. Dalam waktu singkat muncul berbagai organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberikan larangan penggunaan istilah Padvindery.  Maka K.H. Agus Salim mengganti nama Padvindery menjadi Pandu atau Kepanduan dan menjadi cikal bakal dalam sejarah pramuka di Indonesia.
     Setelah sumpah pemuda kesadaran nasional juga semakin meningkat, maka pada tahun 1930 berbagai organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada tahun 1931 dibentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) kemudian pada tahun 1938 berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia).
     Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasi Kepanduan dilarang. Maka banyak dari tokoh Pandu yang beralih dan memilih masuk masuk Keibondan, Seinendan, dan PETA.
Setelah proklamasi kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasi kepanduan yaitu Pandu Rakyat Indonesia        pada tanggal 28 Desember 1945 dan menjadi satu-satunya organisasi kepanduan.
     Pada tahun 1961 organisasi kepanduan di Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan dan terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Sadar akan kelemahan terpecah-pecah akhirnya ketiga federasi yang menghimpun bergabung menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Sejarah pramuka di Indonesia di anggap lahir pada tahun 1961. Hal tersebut didasarkan pada Keppres RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebutkan Presiden pada 9 Maret 1961.
Tentunya banyak yang bertanya, kenapa peringatan hari Pramuka di peringati pada 14 Agustus?. Hal tersebut dikarenakan pada tanggal 14 Agustus 1961 adalah hari dimana Gerakan Pramuka di perkenalkan di seluruh Indonesia, sehingga di tetapkan sebagai hari Pramuka yang di ikuti dengan pawai besar. Sebelumnya presiden juga telah melantik Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari.

Sejarah Gerakan Pramuka Masa Penjajahan

         Berdirinya gerakan Pramuka di Indonesia diawali dengan munculnya cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912. Organisasi yang juga baru berdiri pada tahun 1910 ini mampu mempertahankan eksistensinya hingga saat dimana Perang Dunia I pecah. Karena NPO memiliki kwartir besar sendiri, mereka kemudian memutuskan untuk mengubah nama mereka di tahun 1916 dan menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIVP). Pada tahun yang sama, S.P. Mangkunegara VII merencanakan untuk membuat organisasi kepanduan mereka sendiri. Hal ini dibuat nyata, dan organisasi mereka diberikan nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan merupakan organisasi kepanduan yang pertama di tanah nusantara.
Organisasi-organisasi kepanduan yang berdiri juga menyulut api pergerakan nasional, dimana pada suatu masa didirikan organisasi kepanduan milik Muhammadiyah yang diberi nama Padvinder Muhammadiyah dimana pada tahun 1920 mengganti nama mereka menjadi Hizbul Watan. Selain Muhammadiyah, ada juga Nationale Padvinderij milik Budi Utomo, Syarikat Islam Afdeling Padvinderij milik Syarikat Islam yang namanya kemudian diubah menjadi Syarikat Islam Afdeling Pandu (SIAP), Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) yang berdiri berkat Jong Islamieten Bond, dan terakhir adalah Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) yang berhutang kepada Pemuda Indonesia untuk berdiri. Pada tanggal 23 Mei 1928, rasa persatuan yang timbul dalam organisasi kepanduan di Indonesia mulai mewujudkan dirinya dengan nama “Persaudaraan Antara Pandu Indonesia” (PAPI) yang anggotanya adalah INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS.
Pada tahun 1928 hingga 1935, organisasi-organisasi kepanduan yang memelopori lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia menjadi semakin banyak baik yang berdasarkan kebangsaan atau agama. Nama-nama organisasi yang berdasarkan kebangsaan adalah:
  • Pandu Indonesia (PI)
  • Padvinders Organisatie Pasundan (POP)
  • Pandu Kesultanan (PK)
  • Sinar Pandu Kita (SPK)
  • Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI)
Sementara organisasi yang berdasarkan keagamaan:
  • Pandu Ansor
  • Al Wathoni
  • Hizbul Wathan
  • Kepanduan Islam Indonesia (KII)
  • Islamitische Padvinders Organisatie (IPO)
  • Tri Darma (Kristen)
  • Kepanduan Azas Katolik Indonesia (KAKI)
  • Kepanduan Masehi Indonesia (KMI)
Demi mempererat persaudaraan di antara tiap organisasi, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) berencana untuk mengadakan sebuah jambore besar. Kegiatan ini mengalami beberapa kali perubahan rencana dalam waktu dan nama kegiatan, meskipun pada akhirnya nama kegiatan disetujui sebagai “Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem” atau disingkat PERKINO. Tanggal acara yang tadinya juga sempat didebatkan akhirnya diputuskan untuk dilakukan pada tanggal 19 hingga 23 Juli tahun 1914 di sebuah daerah di Yogyakarta.
Perkembangan gerakan Pramuka di Indonesia sempat terhambat ketika penjajah dari Belanda pulang dan digantikan oleh pasukan Jepang. Dalam masa penjajahan oleh Jepang yang mengaku-ngaku “pelindung Asia, pemimpin Asia, dan cahaya Asia”, tidak boleh ada partai dan organisasi rakyat yang terjadi. Hal ini menyulut banyak kemarahan publik karena bahkan organisasi kepanduan tidak boleh dilanjutkan. Meski ada aturan tentang penolakan organisasi, beberapa anggota BPPKI tetap merencanakan PERKINO II. Masa isolasi dari organisasi rakyat ini membuat semangat kepanduan yang ada dalam dada para anggotanya berkobar semakin kuat.

Gerakan Pramuka Pada Masa Republik Indonesia

Pada bulan September 1945, beberapa tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia memutuskan untuk melakukan pertemuan di Yogyakarta demi membentuk sebuah panitia baru sebagai sebuah panitia kerja dan wadah dari sebuah organisasi yang besar. Panitia baru ini kemudian dikenal sebagai Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia (KPPI) dan di saat yang sama segera menetapkan tanggal untuk melaksanakan sebuah kongres tentang kesatuan kepanduan. Kongres ini berlangsung pada tanggal 27 hingga 29 Desember dan berlokasi di Surakarta. Dan sebagai hasilnya, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia. Pandu Rakyat Indonesia menghadapi masa sulit ketika hendak berkembang. Salah satu alasan yang ada adalah penyerangan kembali Belanda mulai 17 Agustus 1984 dimana pada saat itu ada seseorang yang berencana menembak mati Soeprapto dan berhasil. Pada daerah-daerah yang akhirnya berhasil dikuasai oleh Belanda, Pandu Rakyat dipaksa untuk berhenti beraktivitas.
Ketika periode perjuangan untuk lagi-lagi mengusir Belanda dari tanah air selesai, Pandu Rakyat Indonesia mengadakan kongres mereka yang ke-2 di Yogyakarta pada tanggal 20 hingga 22 Januari tahun 1960. Yang menjadi pokok pembicaraan dari kongres ini adalah tentang bagaimana putusan untuk mencapai konsepsi yang baru, memberi kesempatan untuk beberapa golongan agar mereka bisa kembali menyejahterakan kembali organisasi mereka yang telah runtuh. Kongres ini juga membahas tentang bagaimana masyarakat sekitar kini mampu membuat organisasi kepanduan mereka sendiri. Hingga kini, kisah ini akan terus diceritakan jika ada salah satu kita yang berbicara atau bertanya tentang sejarah lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia.

Sejarah Kepramukaan Dunia

 

     Istilah pramuka hanya digunakan di Indonesia sedangkan di dunia pramuka disebut Scout.  Gerakan yang juga disebut Scouting atau Scout Movement ini bertujuan untuk pengembangan para pemuda secara fisik, mental, dan spiritual.  Sejarah pramuka di dunia sendiri dimulai pada 25 Juli 1907 ketika Lord Robert Baden Powell saat itu sebagai Letnan Jendral tentara Inggris untuk pertama kalinya mengadakan perkemahan pramuka di pulau Brown Sea, Inggris selama 8 hari. Selanjutnya pada tahun 1908 Baden Powel menulis buku tentang prinsip dasar kepramukaan “Scouting for Boys” yang artinya pramuka untuk laki-laki.
Pada tahun 1912 dengan babtuan adik perempuan Baden Powell bernama Agnes maka terbentuklah organisasi pramuka untuk perempuan dengan sebutan “Girls Guides“. Organisasi kepramukaan perempuan ini pun dilanutkan oleh istri Baden Powell.
Selanjutnya di tahun 1916 di dirikanlah kelompok pramuka siaga dengan nama CUB (anak srigala). Pedoman kegiatan yang dilakukan berdasarkan dari sebuah buku yang berjudul  “The Jungle Book” karangan Rudyard Kipling.
Pada tahun 1918 Baden Powell kembali membentuk Rover Scout, yaitu organisasi pramuka bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Selang empat tahun kemudian yaitu tahun 1922 Powel menerbitkan buku menerbitkan buku ”Rovering To Succes” buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju kepantai bahagia.



A. Pendahuluan

              Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
     Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.

B. Riwayat hidup Baden Powell

     Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
     Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
 a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
 b.  Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
 c.  Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
 d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
 f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.

     Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
     William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
     Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.

Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

C. Sejarah Kepramukaan Sedunia

     Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.

    Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.

     Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.

Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.

    Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

                Tahun 1924 Jambore II            di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
                Tahun 1929 Jambore III           di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
                Tahun 1933 Jambore IV          di Godollo, Budapest, Hongaria
                Tahun 1937 Jambore V           di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
                Tahun 1947 Jambore VI          di Moisson, Perancis
                Tahun 1951 Jambore VII          di Salz Kamergut, Austria
                Tahun 1955 Jambore VIII         di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
                Tahun 1959 Jambore IX           di Makiling, Philipina
                Tahun 1963 Jambore X            di Marathon, Yunani
                Tahun 1967 Jambore XI           di Idaho, Amerika Serikat
                Tahun 1971 Jambore XII          di Asagiri, Jepang
                Tahun 1975 Jambore XIII         di Lillehammer, Norwegia
                Tahun 1979 Jambore XIV        di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
                Tahun 1983 Jambore XV         di Kananaskis, Alberta, Kanada
                Tahun 1987 Jambore XVI        di Cataract Scout Park, Australia
                Tahun 1991 Jambore XVII       di Korea Selatan
                Tahun 1995 Jambore XVIII      di Belanda
                Tahun 1999 Jambore XIX        di Chili, Amerika Selatan
                Tahun 2003 Jambore XX         di Thailand

    Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.

     Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.

      Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.

     Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.